Batam – Keselamatan masyarakat dalam berkendara dan berlalu lintas menjadi perhatian penuh bagi para pemangku kepentingan di Pemerintah Provinsi Kepri. Sebagai salah satu pemangku kepentingan dan termasuk bagian dalam Pilar Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jasa Raharja Provinsi Kepri menginisiasi rapat Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Provinsi Kepri pada hari Selasa, 21 Januari 2025 di ruang rapat Kantor Jasa Raharja Kepri, Kota Batam.
Rapat tersebut dihadiri berbagai instansi yang memangku kepentingan tersebut, antara lain Ditlantas Polda Kepri, Jasa Raharja Kepri, BPTD Provinsi Kepri, Dinas Perhubungan Kota Batam, Dinas Bina Marga Kota Batam, Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kominfo Kota Batam, Dinas Pendidikan Kota Batam. Instansi terkait merupakan instansi yang bertanggungjawab untuk mengupayakan peningkatan keselamatan dan kenyamanan masyarakat di Kepri terkhusus Kota Batam dalam berkendara dan menggunakan transportasi umum.
Dalam rapat tersebut disepakati program-program dan langkah-langkah strategis untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan di Kepri. Data Jasa Raharja Cabang Kepri menyebutkan bahwa sampai dengan Desember tahun 2024 jumlah santunan yang diserahkan kepada korban kecelakaan lalu lintas di wilayah Polda Kepri mencapai sebesar Rp. 23,5 Milyar lebih tinggi 5,65% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Gentur Anggoro Waseso selalu Kepala Cabang Jasa Raharja Kepri yang diwakili oleh Bendesa Mas Sutariana selaku Kabag Operasional dan Humas Jasa Raharja Cabang Kepri menyampaikan “Jumlah aktivitas penyerahan santunan lebih tinggi dibanding tahun lalu, hal ini menjadi perhatian bagi kami dan seluruh Stakeholder terkait dalam Forum Komunikasi Lalu Lintas untuk bersama-sama terus menekan jumlah angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di Kota Batam yang masih tinggi jika dibandingkan dengan luas wilayah geografisnya, sehingga upaya-upaya pengurangan angka kecelakaan perlu segera dilakukan sehingga masyarakat lebih aman dan nyaman dalam berkendara dan berlalu lintas’’.
Bendesa juga menyampaikan bahwa “Kontribusi santunan di Polresta Barelang mencapai 69,27% dari total santunan s.d bulan Desember 2024 di wilayah Kepulauan Riau. Sehingga butuh fokus penanganan untuk menurunkan jumlah kecelakaan di Kota Batam.
“Dalam lampiran Perpres No. 1 tahun 2022 tentang RUNK LLAJ poin 1.8 tertuang secara jelas bagaimana peran Jasa Raharja dalam pelaksanaaan Perpres tersebut, sehingga kami inisiasi rapat Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas ini bersama dengan instansi lain di Provinsi Kepri yang bertanggung jawab menurut Perpres tersebut. Perpres tersebut merupakan juga amanat UU No. 22 tahun 2009 dan PP No. 37 tahun 2017,” jelas Gentur melalui Bendesa.
Krishna selaku Kasubdit Gakkum Polda Kepri menyampaikan “Berdasarkan data yang disampaikan bahwa memang Pelajar mendominasi menjadi korban kecelakan lalulintas selama tahun 2024 yang terjadi pada jam 9 hingga 12 siang, ini membutuhkan perhatian guru untuk lebih peduli terhadap siswa-siswi dalam berkendara. Kami juga akan mendukung program bersama mitra FKLL Kepri untuk program kerja 2025 terkhusus untuk point penegakan hukum bagi kendaraan penyebab kecelakaan dari segmen pengendara angkutan berat dan generasi muda”.
Frans yang mewakili BPTD Provinsi Kepri menyampaikan “Dibutuhkan keselarasan program dan action plan yang nyata untuk dapat mengurangi kecelakaan yang ada di Kepri khususnya di Kota Batam serta membuat jalan yang aman, selamat dan teratur bagi masyarakat. Kami juga memiliki program keselamatan jalan lainnya seperti sadar berlalulintas sejak dini dan peremajaan fasilitas rambu pada titik rawan laka”.
“Kami menghimbau juga untuk setiap elemen instansi FKLL (Forum Komunikasi Lalu Lintas) untuk turut berkontribusi dalam membentuk jalan yang berkeselamatan, beberapa program yang harus ditindak lanjut dalam pada tahun 2025 antara lain program rutin dan inovatif keselamatan lalu lintas jalan yang dikolaborasikan dengan mitra keselamatan seperti STAR (Social Traffic Accident Reminder) dan implementasi kurikulum lalulintas yang diajarkan seluruh sekolah”. tambah Bendesa.
Happy mewakili Dinas Pendidikan Kota Batam menyampaikan “Tentu kami sangat mendukung kerjasama program kerja tahun 2025 yang dicanangkan oleh Mitra FKLL serta kegiatan yang mengikutsertakan Dinas Pendidikan sebagai perannya menerapkan kurikulum lalulintas yang sudah terfasilitasi buku/bahan ajar bagi setiap level pembelajaran sekolah”
“Dengan ditanamkannya dasar pengetahuan lalulintas dan keselamatan jalan akan memberikan pemahaman secara langsung bagi generasi muda karena dipraktikan secara langsung”tambah Happy.
Wendy yang mewakili Dinas Perhubungan menyampaikan “Dibutuhkan juga keamanan dalam pemasangan rambu lalu lintas yang rawan hilang diambil oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Selanjutnya kami akan melakukan semenisasi pada rambu agar lebih aman dan rencana pada tahun 2025 kami akan memberikan informasi yang spesifik pada ruas 5 jalur kota Batam yang lebih aman sesuai dengan pengendaranya”.
“Pada Desember tahun lalu kami bersama akademisi, intansi terkait dan vendor juga sedang merancang Tatralok Kota Batam yang lebih baik menuju Batam Smart City” tambah Wendy.
‘’Dinas Kesehatan siap membantu bagi korban kecelakaan yang kurang mampu & meningkatkan kualitas layanan bagi korban pasca KLL terkhusus yang tidak mampu”. Ungkap Dr. Harry.
“Pemerintah Kota mempunya Mata Batam yaitu CCTV yang dapat membantu percepatan Jasa Raharja jikalau membutuhkan informasi terjadinya kecelakaan yang meragukan di jalan raya” Tambah Jasrol.
Semoga seluruh mitra kerja yang turut hadir dalam rapat koordinasi forum komunikasi kecelakaan lalu lintas pada periode ini siap bersinergi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat serta kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan dan juga jumlah korban laka yang mengalami musibah di wilayah Kepri. (*)
